#Galau-22 Jangan Mau Kalah Dengan Bakteri
Posted: Kamis, 03 Mei 2012 by Hazirur Rohman in Label: Galau, PengetahuanSudah dua bulan ini hidupku berkutat dengan mikrobiologi. Tak tahu kenapa aku terjebak di dunia ini, padahal semenjak kuliah, salah satu mata kuliah yang tidak kusukai adalah yang berhubungan dengan jasad-jasad renik ini. Mikrobiologi itu sendiri adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang makhluk renik (mikroba) seperti bakteri, kapang, khamir, dan virus. Banyak orang awam beranggapan semua mikroba itu merugikan, namun tidak begitu kenyataanya . banyak mikroba yang dapat digunakan dalam pembuatan berbagai produk dan menjadi sahabat manusia sebut saja Rhizopus orizae yang digunakan dalam pembuatan tempe dan khamir Saccaromyces cereviseae yang kita kenal sebagai ragi roti. Pekerjaan ku hampir dua bulan ini berkutat dengan yang namanya kurva tumbuh. Sebelum digunakan untuk menghasilkan suatu produk, kita harus mengetahui karakteristik mikroba tersebut salah satunya melalui kurva tumbuh mikroba dimana melalui kurva ini kita bisa mengetahui pola pertumbuhannya.
Sumber : google.com Untuk mengetahui kurva pertumbuhan bakteri contohnya, harus dibuat suatu kultur bakteri atau ‘menanam’ bakteri dalam media tumbuh, dengan pengaturan aerasi, suhu, dan pH yang sesuai bagi pertumbuhannya. Untuk menghasilkan suatu kurva dibutuhkan titik-titik yang merupakan representasi dari waktu (t) dan jumlah (populasi) sel. Dinamika pertumbuhan bakteri akan terlihat sebagai peningkatan jumlah sel terhadap waktu inkubasi yang menggambarkan tahap-tahap dari siklus pertumbuhan bakteri. Kurva pertumbuhan bakteri terdiri atas fase lag, fase log (eksponensial), fase stasioner dan fase kematian. 1. Pada fase lag bakteri berada dalam fase adaptasi terhadap media tumbuh, bersiap untuk memperbanyak diri melalui pembelahan sel. 2. Pada fase log atau eksponensial, bakteri telah beradaptasi dengan media, dan membelah diri sehingga jumlah populasi bakteri meningkat sangat cepat. 3. Selanjutnya memasuki fase stasioner, pertambahan bakteri konstan karena pembelahan sel mulai menurun kecepatannya akibat media yang mulai exhausted, disamping juga sel-sel bakteri mulai mengeluarkan senyawa/metabolit sekunder yang dapat meracuni media, menyebabkan sejumlah sel bakteri yang mati. 4. Dan akhirnya fase terakhir adalah fase kematian ditandai dengan garis menurun yang menggambarkan makin banyaknya sel bakteri yang mati. Kondisi ini dapat dihindari jika pada fase stasioner, kultur sel bakteri diremajakan dengan cara men-subkultur atau memasukkan sejumlah mili liter kultur bakteri ke dalam media baru, maka akan terbentuk kultur bakteri dalam fase lag, maka kurva tumbuh akan berulang. Semua itu kupelajari di mata kuliah dan di laboratorium selama perjalanan penelitianku. Namun, setelah direnungkan, di dunia nyata pun aku menemukan ternyata kehidupan manusia pun memiliki kurva atau pola yang sama. Sumber : Google.com Manusia memulai kurva pertumbuhan fisik sejak lahir, bayi, balita, anak, remaja yang masih di bawah asuhan orang tua. 1. Dalam fase yang analog dengan fase lag pada bakteri ini, seorang anak manusia mulai belajar dari nol: menangis, berbicara, berjalan, belajar di bangku sekolah sejak SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. 2. Fase log dimulai saat seseorang memasuki usia produktif, bekerja, memulai karir rata-rata di usia 20 an. Hanya saja landai atau curamnya fase log menggambarkan seberapa cepat karir atau capaian seseorang menuju puncaknya. Dari gambar kurva yang kudapat, juga hasil pengamatanku, usia 40-45 merupakan puncak kurva kehidupan manusia. Jika ukuran berhasil adalah materi, mungkin dapat dilihat apa saja yang sudah dimiliki seseorang: keluarga, karir, jabatan, harta berupa rumah, mobil. Dalam urusan immateri ukuran berhasil mungkin terlihat dari perilaku yang makin bijaksana dan religius. 3. Fase selanjutnya memasuki usia 55-60 adalah masa pensiun, terutama bagi para pekerja atau karyawan. Di usia tersebut umumnya manusia dikatakan mulai tidak produktif, meskipun ada contoh kasus orang-orang yang tetap berkarya dan berpenghasilan tak beda dengan saat mereka berusia 40 an. Sebaliknya ada pula orang yang lebih memilih pensiun dini di usia 50 an. 4. Akhirnya, fase terakhir dalam kehidupan manusia adalah masa tua sebelum akhirnya tutup usia. Di bidang bioteknologi, bakteri yang dipekerjakan oleh manusia untuk memproduksi enzim, protein atau metabolit sekunder lain memberikan hasil tertinggi pada saat fase log. Jika dianalogikan, seharusnya manusia pun dapat mempersembahkan prestasi tertingginya pada usia produktif. Tentu saja ukuran kesuksesan, keberhasilan dan prestasi manusia sangat relatif. Dari komparasi atau perbandingan antara kurva pertumbuhan bakteri dan kurva kehidupan manusia, yang terpenting adalah seorang manusia harus berguna bagi manusia lain, berguna bagi keluarga atau masyarakat di sekelilingnya, jangan kalah dengan sel bakteri yang dapat memberikan sesuatu bagi kesejahteraan manusia.