teori motivasi
Posted: Senin, 07 Juni 2010 by Hazirur Rohman in
Nama : Hazirur Rohman Dosen : Ir. Lien Herlina, MSc
NRP : F34080024
TUGAS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (PSDM)
“TEORI MOTIVASI”
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Banyak teori yang dikemukakan para ahli tentang motivasi diantaranya :
Teori Motivasi Herzberg
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya factor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higieni adalah factor yang berasal dari luar diri seorang dan memotivasi untuk keluar dari ketidakpuasan. Faktor-faktor hygiene mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, ,kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku. Faktor motivasional berasal dari dalam diri seseorang yang memotivasi untuk berprestasi yang akan membri kepuasan kerja. Faktor-faktor motivator meliputi prestasi (achievement), pengakuan (recognition), tanggung Jawab (responsibility),kemajuan (advancement), Pekerjaan itu sendiri ( the work itself), dan kemungkinan berkembang (the possibility of growth).
Teori achievement Mc Clelland
Teori ini menyatakan bahwa motivasi setiap orang berbeda-beda tergantung dengan kebutuhan seseorang akan prestasi. Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki ciri-ciri yaitu preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat, menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
Teori Clayton Alderfer ERG
Teori ERG Alderfer (Existence, Relatedness, Growth) adalah teori motivasi yang dikemukakan oleh Clayton P. Alderfer. Teori Alderfer menemukan adanya 3 kebutuhan pokok manusia: 1) Existence Needs (Kebutuhan Keadaan) adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman serta hygiene factors dari Herzberg. 2) Relatedness Needs (Kebutuhan Berhubungan), mencakup kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan afiliasi dari Maslowdanhygiene factors dari Herzberg. 3) Growth Needs (Kebutuhan Pertumbuhan) adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan.
Teori Motivasi Douglas Mc Gregor
Teori ini menyatakan tentang dua pandangan yang berbeda tentang manusia yaitu teori X (negatif) dan teori Y (positif). Pada dasarnya negatif (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan satu lagi positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.
Teori Motivasi Harapan - Victor Vroom
Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, dan orang tersebut akan berupaya mendapatkannya.
Sumber :
Hasibuan, Malayu. Dasar, Pengertian dan Masalah Manajemen. 2008. Bumi Aksara, Bandung.
Winardi. J, 2001. Motivasi & Pemotivasian dalam Manajemen. Rajawali Press, Jakarta
Anonim. 2008. Teori Motivasi. www.anneahira.com/motivasi/teori-motivasi.htm [15 Mei 2010]