Pembuatan Lilin Aromaterapi

Posted: Senin, 30 Mei 2011 by Hazirur Rohman in Label:
0


Lilin aromaterapi adalah salah satu bentuk diversifikasi dari produk lilin yaitu aplikasi lain dari cara inhalasi atau penghirupan aromaterapi. Aroma yang muncul pada saat lilin dibakar akan memberikan rasa tenang, rileks, dan nyaman. Fungsi ganda yang dimiliki ini sebagai produk yang diharapkan dapat diminati dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pembuatan lilin aromaterapi membutuhkan stearin, parafin, dan miyak atsiri.
Stearin terdapat dalam lemak nabati atau hewani. Stearin juga dapat dibuat dengan cara mereaksikan asam stearat dengan gliserol pada kondisi tertentu. Stearin memiliki slip melting point pada kisaran 460 – 560C. Stearin merupakan gliserida yang memiliki titik cair tinggi karena mengandung asam palmitat dan asam stearat dalam jumlah tinggi. Kandungan ini menyebabkan stearin berada pada kondisi pasta-padat di suhu kamar.

Parafin merupakan suatu hidrokarbon yang bentuknya dapat berupa gas tidak berwarna, cairan putih, atau bentuk padat dengan titik cari rendah. Umumnya parafin terkandung dalam minyak bumi, yang struktur molekulnya terdiri dari normal parafin yaitu normal oktadekana, normal heksaoktana, iso-parafin, sedikit siklo-parafin dari senyawaan aromatik. Parafin yang diperdagangkan dibedakan berdasarkan besar konsentrasi minyaknya. Mutu satu dengan lainnya harus memiliki jarak titik cair sebesar 20F. parafin terdiri dari tiga jenis, yaitu soft paraffin wax (300 – 420C), medium paraffin wax (440 – 460C), dan hard paraffin wax (500 – 650C).

Pada pembuatan lilin, stearin perlu dipanaskan. Tujuan dilakukannya pemanasan pada stearin pada pembuatan lilin aromaterapi adalah untuk mencairkan stearin yang semula berwujud padat pada titik lelehnya yaitu sekitar 69,60C. Fungsi dari stearin ini adalah untuk memberi bentuk pada lilin yang dibuat, karena stearin akan menjadi padat setelah dingin. Sebelum stearin memadat, terlebih dahulu ditambah parafin dan pewarna. Fungsi parafin adalah sebagai bahan bakar untuk lilin agar dapat terbakar. Selain itu tujuan pencampuran antara parafin dan stearin ialah agar parafin yang dimasukkan dapat keras karena sifat dasar dari paraffin ialah cenderung lembek dan lentur pada temperatur dibawah titik leburnya, maka digabungkan dengan stearin. Bersama stearin, parafin menjadi bahan dasar lilin batangan. Penambahan selanjutnya ialah penambahan zat fiksatif yaitu minyak nilam dan minyak melati.

0 komentar: