#Tentang Lampung-3; PIIL PESENGGIRI

Posted: Sabtu, 14 Mei 2011 by Hazirur Rohman in Label:
2


Masyarakat Lampung dalam bentuknya yang asli memiliki struktur hukum dan adat sendiri, bentuk hukum dan adat tersebut berbeda antara kelompok masyarakat adat yang satu dengan yang lainnya, kelompok-kelompok tersebut menyebar diberbagai tempat di daerah Lampung. Orang Lampung secara umum dapat dibedakan dalam dua kelompok masyarakat adat, yaitu

1. PEPADUN
berkediaman di daerah pedalaman Lampung yang terdiri dari masyarakat adat Abung (Abung Sewo Mego), Pubian (Pubian Telu Suku), Menggala/Tulang Bawang (Mego Pak), dan Buay Lima

2. SAIBATIN
Sebagai pengganti istilah peminggir atau pesisir yang berkediaman disepanjang pantai pesisir termasuk masyarakat adat Krui, Ranau.

Menurut perkiraan, orang Lampung yang berbudaya Lampung atau yang disebut Suku Lampung, paling banyak sekitar satu setengah juta orang, bahkan hanya sekitar satu juta jiwa saja dari penduduk yang berjumlah enam juta jiwa. Dengan demikian penduduk asli Lampung dari segi kuantitatif sudah merupakan golongan minoritas bila dibandingkan dengan penduduk pendatang (transmigrasi).

Dalam kebudayaan Lampung terdapat suatu falsafah hidup yang dianut oleh orang Lampung yang biasa disebut Piil Pesenggiri atau Pi-il. Piil Pesenggiri mempunyai unsur-unsur diantaranya adalah:

1.Nemui Nyimah
yang mengandung arti suka menerima dan memberi dalam suka dan duka; Nemui Nyimah secara etimologi adalah menghormati tamu, Dalam unsur menghormati tamu, maka seseorang itu selain harus berprilaku baik, masyarakat Lampung lazimnya memberikan panganan dan minuman, sehingga yang terselubung dalam prinsip Nemui Nyimah ini juga dalah kepemilikan. Hal ini memungkinkan untuk menyuguhi tamu tersebut, dengan kata lain seseorang harus berketerampilan, berpenghasilan, dengan kata lain berproduksi.

2.Nengah Nyappur yang berarti bergaul dan bermusyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah; harus menjadi orang yang supel, memiliki tenggang rasa yang tinggi, tetapi tidak melupakan prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam hidupnya, sebagai identitas diri.

3.Sakai Sambayan yang berarti suka menolong dan bergotong royong dalam hubungan kekerabatan dan bertetangga.

4.Juluk Adek yang berarti suka dengan nama baik dan gelar yang terhormat; Seseorang dituntut bekerja keras untuk mencapai hasil guna memenuhi kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun orang lain. Prestise-prestise yang dimaksudkan oleh bejuluk beadek adalah suatu yang otomatis didapatkan seseorang manakala seseorang itu telah mencapai hasil kerja yang maksimal.

5.Piil Pesenggiri yang berarti pantang mundur atau tidak mau kalah dalam tindak dan perilaku, Piil Pesenggiri dimasukkan kedalam salah satu unsur karena sebenarnya menurut para pengamat adalah merupakan penegasan dari unsur-unsur Piil Pesenggiri yang telah diuraikan diatas. Setelah diuraikan lengkap dengan butir-butir Piil Pesenggiri maka dapat dilihat adanya unsur yang pokok dalam butir tersebut, yaitu:
a.Prestise
b.Prestasi
c.Kehormatan
d.Menghormati tamu
e.Kerja keras
f.Kerjasama
g.Produktif
h.Persamaan dan daya saing
i.Keuntungan

Kesembilan unsur pokok ini adalah merupakan prinsip pokok Piil Pesenggiri, yang merupakan falsafah kehidupan masyarakat Lampung.

2 komentar:

  1. PIKADITA says:

    oy masyarakat lampung

  1. oy orang bogor, medan, campur2